·
RESPON TUMBUHAN TERHADAP SUHU
· Suhu : faktor lingkungan yang dapat berperan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisme hidup.
· Berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tubuh tumbuhan tersebut, sedang peran tidak langsung yaitu mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air.
· Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja kefektivan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme tersebut.
·
Variasi Suhu :
suhu biasanya mempunyai variasi baik secara ruang
maupun waktu. Variasi suhu
berkaitan dengan latituda,
dan sejalan dengan ini juga terjadi variasi lokal
berdasarkan topografi dan jarak dari laut.
jika suhu tinggi :
·
Kisaran toleransi suhu bagi tumbuhan sangat bervariasi, untuk
tanaman di tropika ( misal : semangka) tidak bisa mentoleransi suhu di bawah 15
- 18 C,
·
sedangkan untuk biji-bijian
tidak bisa hidup dengan suhu dibawah minus 2C hingga minus 5 C. Sebaliknya konifer
di daerah temperata masih bisa mentoleransi suhu sampai serendah minus 30 C.
·
Tumbuhan air umumnya mempunyai
kisaran toleransi yang lebih sempit jika dibandingkan dengan tumbuhan di
daratan
Kerusakan tumbuhan akibat suhu yang terlalu tinggi
·
Respon tumbuhan terhadap suhu
tidak sama pada jenis dan tingkat perkembangannya. Jaringan tumbuhan akan mati
apabila suhu mencapai 45Csampai 55 C selama dua jam.
·
Bila suhu meningkat, laju
transpirasi meningkat karena penurunan
defisit tekanan uap dari udara yang hangat dan suhu daun tinggi yang
mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya.
·
Kelayuan akan terjadi bila laju
absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau kerusakan sistem vaskuler atu
sistem perakaran.Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi lebih besar pada jaringan
yang lebih muda,
karena terjadi denaturasi protpplasma oleh dehidrasi.
Jika suhu rendah :
·
Kelembaban
tanaman dan tanah akan semakin tinggi,sehingga memicu pertumbuhan jamur yang
dapat merusak tanaman.
·
Proses
transpirasi dan respirasi menjadi terganggu,sehingga perkembangan tanaman dan
lebih rentang terserang penyakit.
v Jenis Tumbuhan Yang
Menggugurkan Daun.
1. Jati (Tectona
Grandis)
Keadaan Botani
Jati (Tectona grandis L.F)
termasuk kelompok tumbuhan yang dapat menggugurkan daunnya sebagai mekanisme
pengendalian diri terhadap keadaan defisiensi air selama musim kemarau. Jati
digolongkan dalam family Verbenacea. Daerah penyebaran tumbuhan ini meliputi
India, Birma, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia tanaman ini tumbuh di pulau
Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Bara (Sumbawa), Maluku
dan Lampung. Nama daerah untuk kayu ini adalah Jahe, Jatos, Kulidawa (Jawa), Kianti,
Dodolan. Jati tergolong jenis kayu berdaun lebar dengan bentuk batang umumnya
bulat dan lurus dengan percabangan yang tinggi, warna kulit agak kelabu muda,
agak tipis beralur memanjang agak dalam. Tinggi pohon dapat mencapai 45 m
dengan panjang batang bebas cabang 15-20 m, diameternya mencapai 220 cm
(Khaerudin, 1994).
·
Jenis-jenis Herbisida dan Silvisida
Dua Tipe Herbisida Menurut Aplikasinya
Terdapat dua tipe herbisida menurut aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence
herbicide) dan herbisida pascatumbuh (postemergence herbicide).
Yang pertama disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih ditebar
(atau segera setelah benih ditebar). Biasanya herbisida jenis ini bersifat
nonselektif, yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada. Yang kedua
diberikan setelah benih memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus
selektif, dalam arti tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.
Dari cara kerjanya herbisida ada 2 macam, herbisida kontak dan herbisida
sistemik. Herbisida kontak adalah herbisida yang berguna untuk menyiang
gulma dengan cara langsung mengganggu tanaman untuk berfotositensis, gulma yang
secara langsung terkena herbisida kontak akan mati. Herbisida sistemik adalah
herbisida yang cara kerjanya dengan mengganggu enzim yang berperan dalam
membentuk asam amino yang dibutuhakan tanaman, dan mudah menyerap ke seluruh
jaringan tanaman, gulma akan mati sampai akar-akarnya.
contoh : Herbisida Kontak : NOXONE 297SL Herbisida
Sistemik : Rambo Gold 480SL
Golongan Herbisida
Golongan
Silvisida
-
Bipiridilium
-
-
Penghambat ALS
-
Penghambat ACCase
-
Auksin sintet
v Jenis tanaman yang resisten terhadap air
Tumbuhan yang resisten terhadap air kebanyakan terdapat pada hutan Rawa.
Tumbuhan tersebut antara lain :
- Palem Merah
(
Cyrtoctachys lakka )
- Ara hantu
( Poikilospemum Suavolens )
- Palas
( Likuala paludosa )
- Liran
( Pholidocarpus sumatranus )
- Putat
( Beringtonia
racemosa )
- Jelutung
( Dyera costulata )
- Pulai
( Alstonia spp )
- Perepat
( Combretocarpus rutundatus )
- Terentang
( Campnosperma spp )
- Bungur
( Lagestroemia speciosa )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar