Minggu, 26 Januari 2014

Sig dan Data didalam sig



Sig dan Data data di dalam sig

SIG adalah teknologi sistem informasi (teknologi berbasis komputer) yg digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan data spasial (yg disimpan dalam basis data) untuk berbagai macam aplikasi
DATA DAN INFORMASI
Data ? ‘ Bahan dasar ’ yang diolah/diproses sehingga menjadi suatu informasi (sesuatu yang punya arti). 
Informasi itu sendiri mungkin saja menjadi data yang diproses untuk keperluan lain. Data ≈ informasi
Data dapat dikumpulkan, disimpan dan dimanipulasi
Sumber data : peta, buku, statistik, buku telp, survey lapangan, komputer dsb.
DATA BER-Georeferensi :
Data ber-georeferensi (geographic reference) adalah data yg dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan sistem koordinat tertentu. Umumnya sistem koordinat yg dimaksud berhubungan dengan sistem proyeksi peta (yg baku – yg sudah dikenal selama ini).
Karena sistem koordinat mempunyai batasan ‘ruang’, maka data ber-georeferensi disebut juga data spasial.
DATA Geografik :
·         Data geografik adalah semua obyek atau unsur geografik (geographic features) baik yg dibawah, diatas dan di permukaan bumi.  Di peta (yg punya geo-referensi), obyek geografik diperlihatkan/digambar dalam bentuk berikut ini (lihat slide berikut):
·
·         Titik (untuk obyek yg memperlihatkan satu lokasi  dalam ruang seperti titik kontrol geodesi, titik tinggi, kota dsb).
·
·         Garis (untuk obyek yang bentuknya linier seperti  sungai, jalan, batas administrasi, dsb).
·Luasan (untuk  obyek  yang bentuknya tertutup   seperti persil, kecamatan, kabupaten, dsb).
·Permukaan/surface (untuk obyek berbentuk 3 dimensi)
KARAKTERISTIK DATA Geografik :
Data geografik (di peta) dapat dikenal berdasarkan :
            # Lokasi dan liputannya/extent  (luas, panjang, tinggi)
            # Karakteristik/atribut nya (diperlihatkan dengan legenda)
            # Hubungan antar obyek
DATA SPASIAL :
Data spasial SIG (disimpan dalam basis data) mempunyai struktur tertentu.
# Struktur ini akan menentukan  tingkat kemudahan penyimpan an, pemanggilan atau melakukan analisis.
Struktur data spasial : Format VEKTOR dan RASTE.
# Lihat Perbedaan dan keuntungan format vektor dan raster
PERBANDINGAN MODEL DATA VEKTOR DAN RASTER
KELEBIHAN   KELEMAHAN
MODEL DATA RASTER
Kelebihan :
Memiliki struktur data yang sederhana.
Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis sederhana (karena strukturnya sederhana seperti matrik bilangan biasa).
Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks sehingga pengguna dapat membuat sendiri program aplikasi yang menggunakan citra raster.
Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil scanning data spasial.
Overlay dan kombinasi data spasial raster dengan data inderaja mudah dilakukan.
Memiliki kemampuan-kemampuan pemodelan dan analisis spasial tingkat lanjut.
Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah (baik melalui scanning dengan scanner segala ukuran yang sudah beredar luas, maupun dengan menggunakan citra satelit atau konversi dari format vektor).
Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit penginderaan jauh (landsat, spot, ikonos, dll) selalu lebih aktual daripada bentuk vektornya.
Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster (atau citra) lebih mudah, sederhana, dan murah.
Harga sistem perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah.    
Kelemahan :
Secara umum, memerlukan ruang atau tempat penyimpanan (disk) yang lebih besar di komputer – banyak terjadi redundancy data baik untuk setiap layer-nya maupun secara keseluruhan.
Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian.
Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja – sulit digabungkan dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer.  Dengan demikian, untuk merepresentasikan atribut-atribut tambahan, juga diperlukan layer(s) baru – timbul lagi masalah redundancy data secara keseluruhan.
Tampilan atau reprentasi, dan akurasi posisinya sangat bergantung pada ukuran pikselnya (resolusi spasial).
Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis-garis batas suatu objek (karena itu jarang digunakan untuk penentuan batas-batas administrasi dan tanah milik) – sangat bergantung pada resolusi spasialnya dan toleransi yang diberikan.
Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan.
Metode untuk mendapatkan format data vektor melalui proses yang lama, cukup melelahkan (baik proses dijitasi pada instrumen-instrumen fotogrametri digital, on screen digitizing langsung di layar monitor komputer, maupun proses dijitasi di meja digitizer), dan relatif mahal.
MODEL DATA VEKTOR
Kelebihan :
Memerlukan ruang atau tempat penyimpanan (disk) yang lebih sedikit di komputer.
Satu layer dapat dikalikan dengan atau mengandung banyak atribut sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan.
Dengan banyak atribut yang dapat dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain (layer) yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya.
Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah.
Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
Representasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan manusia.
Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas sehingga sangat baik untuk pembuatan peta-peta adminitrasi dan persil tanah milik.
Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan.   
Kelemahan :
Memiliki struktur data yang kompleks.
Datanya tidak mudah untuk dimanipulasi.
Pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan aplikasinya.  Hal ini disebabkan oleh struktur data vektor yang lebih kompleks dan prosedur-prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan kemampuan yang tinggi karena lebih sulit dan rumit – pengguna harus membeli sistem perangkat lunaknya karena teknologinya masih mahal.  Prosedurnyapun terkadang lebih sulit.
Karena proses keseluruhan untuk mendapatkannya lebih lama, peta vektor sering kali mengalami out of date atau kadaluarsa.
Tidak compatible dengan data citra satelit penginderaan jauh.
Memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih mahal.
Overlay beberapa layer(s) vektor secara simultan memerlukan waktu yang relatif lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar